Salah satu kategori wisata selain sejarah, alam, atau kuliner, ada lagi yang cukup favorit, yaitu wisata belanja. Nah, kalau wisata belanja Garut yang cukup terkenal adalah ke Sentra Industri Kulit Sukaregang, yang memroduksi berbagai produk kulit asli dengan kualitas yang mendunia.
Kalau teman-teman ingat domba Garut yang menjadi bagian budaya khas Garut dengan Seni Ketangkasan Adu Domba, maka produk kulit yang dihasilkan banyak yang berasal dari kulit domba.
Daftar Isi
Sejarah Sentra Industri Kulit Sukaregang
Bila mempelajari sejarah Kota Garut dan sekitarnya sejak zaman pemerintahan Hindia Belanda, jauh sebelum kemerdekaan. Ternyata kawasan Sukaregang sudah terkenal sekitar tahun 1920-an sebagai tempat penyamakan kulit tradisional.
Kualitas produk kulit asal Sukaregang ini terkenal karena proses penyamakan yang menghasilkan bahan baku berkualitas tinggi dan jahitan rapi. Waktu itu menjadi pilihan untuk produk berupa sepatu, sabuk, pelana kuda, jok sepeda, dan jok kursi kereta kuda.
Kini Sentra Industri Kulit Sukaregang telah bertransformasi menjadi pusat produksi modern yang tetap mempertahankan keahlian tangan (handicraft) yang otentik. Apalagi di tahun 2025 ini, kerajinan kulit Sukaregang dari Kabupaten Garut kini resmi ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Jawa Barat tahun 2025.
Kualitas produk kulit Garut terkenal karena proses penyamakan yang menghasilkan bahan baku berkualitas tinggi dan jahitan yang rapi, membuatnya mampu bersaing dengan merek-merek kulit internasional. Produk-produk dari sini bahkan dilaporkan sudah diekspor ke berbagai negara di Asia, Eropa, dan Amerika.
Primadona Produk Kulit Sukaregang

Waktu itu saya bersama teman-teman sesampainya di Stasiun Garut, setelah makan siang, mampir ke Jalan Ahmad Yani Timur, yang merupakan pusat penjualan hasil produk kulit yang berasal dari Sentra Industri Kulit Sukaregang.
Di sini dereta toko-toko yang menjual beragam produk kulit, namun ada beberapa komoditas yang menjadi primadona:
- Jaket Kulit Domba: Jaket merupakan produk paling ikonik dari Sukaregang. Jaket kulit domba Garut disukai karena teksturnya yang lembut, ringan, dan lentur, namun tetap kuat dan berkelas.
- Tas Kulit: Mulai dari tas kerja, tas selempang, clutch, hingga tas wanita yang elegan, semua tersedia. Produk-produk ini banyak menggunakan kulit sapi yang lebih tebal dan kokoh.
- Sepatu dan Sandal: Berbagai model alas kaki, baik formal maupun kasual, juga diproduksi menggunakan kulit sapi dan kerbau yang dikenal tahan lama.
- Aksesoris: Dompet, ikat pinggang, sarung tangan, hingga gantungan kunci tersedia dalam berbagai desain dan harga.


aneka produk kulit dan toko-toko hasil sentra industri kulit
Berhubung waktu itu kami bepergian bersama teman perempuan, maka produk yang dilirik antara tas dan alas kaki. Seperti biasanya perempuan, maka tawar-menawarpun cukup seru. Harganya rata-rata 100ribuan rupiah, dengan model yang cukup up to date. Kalau kalian tahu tas tangan ikonik brand Longchamp, maka di toko-toko ini pun berderet model sejenis aneka warna.
Saya pun turut membeli tas tangan yang cukup memuat ponsel dan tablet, seharga 100K. Kepincut karena warnanya belum punya…hehe… Antara abu-abu dan hijau, banyak kantong dan ada ritsleting sehingga cukup aman.
Membeli juga kantong mukena seharga 100ribu rupiah dapat tiga.
Murah-meriah kan…
Jaminan Keaslian dan Layanan Custom
Salah satu daya tarik utama berbelanja langsung di Sukaregang adalah jaminan keaslian kulit. Para pedagang dan perajin di sini umumnya sangat terbuka dan bahkan berani melakukan demonstrasi pembuktian keaslian, seperti membakar sedikit bagian kulit di depan pembeli untuk menunjukkan bahwa kulit asli tidak akan meleleh seperti bahan sintetis.
Selain itu, karena kita berinterjaaksi langsung dengan sentra produksi, banyak toko menawarkan layanan pembuatan produk custom. Kita bisa memesan jaket, tas, atau sepatu dengan model, ukuran, dan bahkan jenis kulit yang ditentukan sendiri.
Rata-rata pedagang produk kulit ini kompak dan harganya standar dan mereka menjelaskan dengan baik produknya. Bila kalian masih bingung, untuk membedakan masing-masing produk bisa diraba tekstur kulitnya. Produk dari kulit domba bertekstur lembut, sedangkan produk kulit sapi bertekstur kokoh dan agak tebal.
Penutup



piazza firenze garut, produk kulit kualitas eksklusif
Sebelum kami meninggalkan Garut Kota untuk menuju penginapan, masih di Jalan Ahmad Yani Timur ini ada sebuah bangunan besar mirip mall. Namanya Piazza Firenze Garut.
Kami pun mampir sejenak ke sini.
Ternyata di bangunan setinggi dua lantai ini merupakan sentra produk kulit yang lebih ekslusif. Modelnya tidak banyak dan kualitasnya terlihat lebih rapi serta lebih mahal daripada deretan toko-toko produk Sukaregang. Barang-barang yang dijual pun di toko-toko dengan penataan sekelas butik. Misalnya tas tangan wanita yang dipajang dihargai Rp800.000,- sedangkan dompet pria, rata-rata Rp250.000,-
Menurut beberapa informasi, dinamakan Firenze, karena kota di Itali ini merupakan kiblat produk kulit dunia. Bahkan desainer ternama Poppy Dharsono yang asli Garut, membuka outlet berupa butik di sini.
Terbentang di sepanjang Jalan Ahmad Yani dan Gagak Lumayung, Sukaregang menjadi destinasi wajib bagi wisatawan dan kolektor fashion dari dalam maupun luar negeri.
Sentra Industri Kulit Sukaregang adalah salah satu kebanggaan Garut, membuktikan bahwa produk kerajinan lokal Indonesia mampu bersaing dalam kualitas global.
Kawasan ini bukan sekadar pusat perbelanjaan, melainkan sebuah denyut nadi perekonomian lokal yang telah menghidupi ribuan perajin dan mewariskan keterampilan turun-temurun selama puluhan tahun.