Memilih hotel di kota tujuan yang akan kita kunjungi, menurut saya perlu perhitungan matang. Mudahnya kita cari saja berbagai pilihan hotel dan penginapan yang ada dari aplikasi OTA, lalu booking sesuai keperluan. Walaupun demikian ada beberapa pertimbangan sebelum kami memutuskan memilih hotel di lingkungan perumahan ketika ke Semarang.
Daftar Isi
Pertimbangan Memilih Hotel
Sebuah hotel adalah akomodasi sementara bila kita dalam perjalanan, berwisata, atau hanya mencari suasana lain dibandingkan di rumah. Beberapa tahun terakhir ini saya memang seringnya jalan bareng suami, teman, atau ikut grup traveling. Ketika anak-anak sudah bekerja dan menikah, kami memang jadi jarang banget wisata bareng. Tidak mudah menyamakan waktu libur buat para freelancer dan pekerja kantoran.
Lokasi
Boleh dibilang kami paling nyaman bepergian dengan moda transportasi kereta api. Pernah juga sih naik bus malam, tapi tetap sih, kereta api pilihan pertama dulu.
Nah, jadinya kalau memilih hotel, cek-cek terlebih dahulu jarak hotel ke stasiun kereta api. Kalau dari stasiun ke hotel sih no worry, karena kan santai. Tapi kalau hotel ke stasiun atau bandara, harus diperhitungkan durasi perjalanan, kena macet atau tidak.
Kalau menggunakan pesawat terbang, ya jarak hotel ke bandara.
Naik apa dari hotel ke stasiun atau bandara tersebut. Kalau memakai pemesanan online, cepat atau lambat nih sampainya?
Baru sesudahnya memastikan lokasi hotel di daerah yang aman, tidak terlalu bising, dan walkable ke mana-mana. Daerah stasiun dan pasar tarif hotelnya cukup murah, tetapi maaf ya…sering juga menjadi daerah “lampu merah”.
Bagi teman-teman yang membawa anak-anak, sebaiknya skip deh. Selain itu bau rokoknya kuat banget.
Budget
Saya install beberapa aplikasi OTA di HP, sehingga bisa membandingkan beberapa hotel di kota tujuan sekaligus.
Biasanya kami memilih hotel antara bintang 3 ke bawah, pokoknya disesuaikan dengan anggaran. Belum lagi kami harus menyesuaikan jam kedatangan terhadap jam check-in hotel yang akan dibooking.
Biasanya waktu check-in hotel adalah pukul 14:00, kadang-kadang kalau tamu sedikit bisa lebih awal. Sedangkan waktu check-out adalah pukul 12:00.
Bila ternyata jam kedatangan kereta api tengah malam atau subuh, biasanya saya sudah booking semalam sebelumnya, supaya begitu tiba, bisa langsung masuk kamar. Narok badan, istirahat, salat, mandi, dll…
Daripada kami harus menunggu jam 12 siang baru bisa check-in.
Buat yang masih muda dan ada tenaga bisa sih, titip koper atau barang di concierge, lalu jalan-jalan dulu.
Fasilitas Hotel
Kalau memilih hotel pastikan hotel menyediakan fasilitas dasar seperti tempat tidur, meja kerja, kamar mandi dalam, AC, Wi-Fi gratis, dan lain-lain.
Tipe kamar, pilihan tempat tidur dan luas kamar tertera juga pada aplikasi pemesanan dengan harga berbeda-beda. Luas kamar menjadi pertimbangan saya, misalnya ukuran kamar standar 12 m2 tuh cukup tempat untuk salat di kamar ga?
Tempat tidur bisa dipilih antara twin bed atau double bed. Pastikan juga ada peraturan yang harus dibaca terlebih dahulu. Supaya tidak terjadi seperti yang viral kemarin, gara-gara twin bed digabung, jadi kena denda.
Ada hotel-hotel budget yang juga menawarkan fasilitas tambahan seperti kolam renang, gym, atau restoran. Biasanya jarang juga sih makan di restoran hotel, karena maunya kan kulineran aja di sekitar hotel.
Fasilitas Sekitar
Di sekitar hotel ada fasilitas apa saja, biasanya bisa kita cek di aplikasi pemesanan hotel. Misalnya, jarak dari mall setempat, jarak ke objek wisata, jarak ke pusat kuliner, atau icon-icon kota tersebut.
Review
Saya termasuk cukup rajin membaca review konsumen sebelum booking hotelnya. Saya baca yang review bintang 1 atau aspek negatif aja dulu. Kadang-kadang hal sepele menjadi masalah besar buat konsumen. Misalnya nih, ada yg protes ada kecoak (saya paling parno kecoak), protes staf hotel jutek, protes WC nya engga menggelontor (duh…serem dong)…
Hal-hal kecil kayak gini tuh bikin saya skip, engga jadi pilih hotel tersebut, walaupun sebetulnya review hotelnya cukup baik.
Konsep Hotel
Engga salah sih ada quote, ada harga ada barang. Makin berkelas hotel, ya makin mahal deh. Hotel-hotel yang mengusung konsep arsitektur tertentu biasanya ada nilai jual lebih yang ditawarkan. Buat yang staycation, yang tujuannya memang menikmati fasilitas hotel, fine-fine aja memilih hotel yang rada pricey.
Tapi buat kaum mendang-mending, atau pensiunan macam kami ini, ya balik lagi memilih hotel yang sesuai kantong deh.
Promo dan Diskon Aplikasi
Enaknya zaman sekarang ada aplikasi, kita bisa memanfaatkan promo atau diskon dari aplikasi tersebut. Ada juga program loyalitas dari beberapa hotel. Lumayan kan sekian persen dari tarif hotel. Ada juga fasilitas penjemputan atau pengantaran ke stasiun/ bandara yang sayang untuk dilewatkan.
Baca dengan teliti kebijakan pembatalan sebelum melakukan booking. Memang harga yang “free cancelation” agak lebih mahal daripada yang “non refundable”, tapi sering menjadi pertimbangan bila ternyata ada hotel yang lebih cocok, jadi bisa langsung cancel.
Hotel Aruuman, Hotel di Lingkungan Perumahan di Semarang

Setelah scroll sana-sini, dan diskusi dengan suami, akhirnya saya booking Hotel Aruuman Simpang Lima di Jl. Erlangga Barat VI No.11a, Pleburan, Kec. Semarang Sel., Kota Semarang, Jawa Tengah 50241.
Di peta, lokasinya di kompleks perumahan dekat dengan Alun-alun Simpang Lima Semarang, dan jarak dari Stasiun Tawang sekitar 6 km.
Kami naik kereta api Ciremai dari Stasiun Bandung, pukul 17:00 dan tiba di Stasiun Tawang Semarang pukul 01:00 dinihari. Ke hotelnya naik taxi online yang standby di depan stasiun.
Nah, yang saya tidak perhitungkan, karena tidak tahu, begitupun driver taxol, untuk masuk ke Jl. Erlangga Barat VI tuh engga bisa langsung dari arah Alun-alun. Beberapa jalan diportal, maklum kan di lingkungan perumahan. Jadi terpaksa driver mencari-cari jalan yang engga diportal.
Saya memang memilih hotel ini ya karena di lingkungan perumahan, karena reviewnya baik, tenang engga berisik. Harganya cukup afordable karena tidak ada sarapan.
Sarapan gampang lah, bisa melipir nyari aja sekitar Alun-alun pasti ada.
Satu lagi, hotel ini ada liftnya, supaya kalau angkat koper engga repot deh.

Saya booking dari tanggal 9 Mei sampai dengan 12 Mei. Bisa langsung masuk hotel, walaupun saya tiba pukul 01, sudah masuk tanggal 10 Mei. Engga perlu nunggu pukul 12 siang.
Termasuk hotel bintang 2, ada free Wi-Fi, free parking, front desk, dan airport transfer.
Hotelnya lucu dinding luar dan semua elemen interior ada warna biru turkis, sehingga tampak mencolok dibandingkan rumah-rumah sekitarnya.

Lantai dasar hanya untuk front office, dan di ruang belakang ada meja kerja tinggi dan beberapa meja makan. Ada dispenser di pojok untuk self service menyiapkan minuman hangat. Teronggok freezer kotak agak besar dalam kondisi on, ternyata bermanfaat ketika kami titip makanan ke staf.
Luas kamar 18 m2 cukup luas lah, cukup untuk salat dalam kamar. Kamarnya cukup bersih dan dilengkapi balkon, kamar mandinya pun cukup bersih.
Sebetulnya kalau sore hingga malam hari ada coffee shop yang buka di roof garden di lantai VI, viewnya langsung ke Alun-alun Simpang Lima. Tapi waktu kami ke sana belum sempat malam-malem ngopi cantik di atas.
Cukup puas sih menginap di sini, di sekitarnya ternyata banyak rumah-rumah yang alihfungsi menjadi kuliner, misalnya restoran Jepang, coffee shop, dan hotel juga. Cari sarapan juga gampang.
Nah, teman bloger ada review hotel lain ga di Semarang? Bisa nih share di kolom komentar. Makasiii…
Senangnya Mbak Hani traveling berdua dengan suami
Selamat dan semoga selalu happy ya
hehehe saya juga baca tuh dosen yang bikin konten didenda satu juta rupiah karena menggeser twin bed
Saya malah heran, apa dia gak baca peraturan hotel? Setiap tempat kan punya aturannya masing-masing
Harusnya malu sebagai dosen gak mau baca dan langsung complain via medsos
Keren banget ya Aruuman Hotel. Saya penasaran dan tertarik banget deh. Semoga nanti waktu mampir Semarang bisa nyobain serunya staycation di Aruuman Hotel.
Iyah, kalau naik kereta atau bus malam tuh sering sampai tujuan lewat tengah malam, atau menjelang dini hari. Kalau saya juga sekarang milih booking dihari sebelumnya, jadi walau nyampainya dini hari, bisa langsung masuk kamar
Saya termasuk salah seorang yang picky sama tempat menginap Mbak. Karena dari zaman kecil senang bepergian, kualifikasi saya pun bererot. Apalagi sekarang kan banyak tempat menginap yang bagus di fotonya saja. Ulasan yang tertera pun terkadang sudah tidak murni ulasan jujur lagi. Sudah ada permainan digital.
Belakangan sih seringnya nebeng suami yang kebetulan dinas ke berbagai kota. Saya jadi dapat ilmu tambahan dalam mensortir tempat/hotel/penginapan yang akan kami datangi. Alhamdulillah sejauh ini lebih banyak berhasilnya daripada gagalnya.
BTW naik kereta memang asyik ya Mbak Hani. Lebih nyaman ketimbang naik bis.
Saya dulu tinggal di Semarang. Lumayan sering nongkrong di alun-alun Semarang simpang 5 itu. Malah nggak ngeh kalau ada hotel di lingkungan perumahan sekitaran sana. Hehehe…
Asyik juga sih nginep di hotel yang ada di lingkungan perumahan. Urusan keamanan kayaknya sudah terjamin ya, Mbak.
Bener sih kalo mau pesan tiket menginap, baca-baca dulu ulasan dari yang udah pernah nginep, biar tahu kekurangannya di bagian apa. Semisal masih bisa ditoleransi, ya lanjut aja, begitu juga sebaliknya
Saya kalau mencari hotel juga lebih sering yang seperti ini. Yang penting nyaman untuk istirahat dan kamar mandi bersih. Karena biasanya kan akan jalan seharian. Kecuali kalau niatannya memang mager hanya ingin di hotel. Nah, baru deh cari yang banyak fasilitasnya
Kalau saya nggak apa-apa hotel jauh dari stasiun atau bandara (apalagi seringkali bandara memang jauh dari pusat kota), yang penting mudah diakses atau dekat kawasan wisata yang saya incar.
Hotelnya homey sih, mbak. Buat saya, hotel seperti itu cocok untuk staycation santai atau menyepi, bukan perjalanan yang diburu waktu.