Baru-baru ini di Gedung Sate digelar acara Java Tea Festival dalam rangka memeriahkan KKJB-PKJB (Karya Kreatif Jawa Barat) dan Pekan Kerajinan Jawa Barat.
Seperti kita ketahui Jawa Barat sejak dulu terkenal dengan perkebunan tehnya hingga menarik Belanda untuk mengeksploitasi hasil bumi Indonesia tersebut.
Kali ini Java Tea Festival mengangkat berbagai produk teh dari perkebunan yang ada di Jawa Barat maupun UMKM Mitra Bank Indonesia Jawa Barat, dengan tajuk “The Exceptional Taste of Preanger Tea”
Aktivitas-aktivitas JTE dilakukan bertujuan selain mempromosikan produk teh yang sudah kita kenal juga mengenalkan teh artisan.
Teh artisan adalah produk baru dari berbagai racikan daun teh, herbal, maupun rempah yang menambah jenis pilihan untuk minum teh. Selain itu juga memaksimalkan pengalaman pengunjung agar mengetahui keragaman jenis teh, proses produksi, dan stakeholders dalam industri teh.
Pameran Teh di Java Tea Experience
Waktu itu saya berkesempatan mengunjungi booth Java Tea Experience 2023 di halaman belakang Gedung Sate, Bandung.
Tenda booth cukup besar, begitu masuk di bagian tengah diletakkan sofa dan counter untuk membeli gelas kertas seharga Rp1,-. Sedangkan di tepi, kiri-kanan sepanjang booth JTE merupakan deretan meja-meja berbagai brand teh yang ada di Indonesia.

Saya pun berkeliling, menanyakan berbagai produk yang dipamerkan dan dijual. Kita bisa tanya-jawab dengan sales customer yang bertugas dan diberi kesempatan mencicipi aneka rasa teh yang ada. Ada beberapa brand yang tidak menyediakan gelas, sehingga kita harus membeli gelas di counter tengah.
Teh-teh yang dijual ada yang berupa sampel kantong untuk takaran satu cangkir teh, atau dalam kemasan 30 gram berisi daun teh kering.
Brand-brand yang berpameran beragam. Ada dari brand ternama pabrik teh terkenal yang produknya sering kita beli di toko atau supermarket. Ada pula hasil dari perkebunan teh rakyat di bawah binaan Bank-bank yang ada di Jawa Barat. Atau merupakan produk UMKM yang hasil tehnya merupakan racikan experimen.
Teh-teh tersebut tidak terbatas dari perkebunan di Jawa Barat saja. Hasil bincang-bincang dengan sales promotion, mereka ada yang datang dari Tegal, Wonosobo, Banten, Pekalongan, dan lain-lain.
Saya kan jadi harus belajar ilmu bumi lagi nih. Di mana saja letak perkebunan teh yang ada di Pulau Jawa.
Berbagai merek teh yang berpameran:
- Ramupadu
- Tealosofi_tea
- Sila Tea House
- Wikiti Teh Kelana
- Oza Tea
- Volka
- Teh Walini
- Banten Tea
- Nala Indonesia Tea
- dan lain-lain

semua tentang teh
Jenis-jenis Teh
Teman-teman, selama ini saya tahunya teh berupa daun teh kering yang harus diseduh air panas atau teh celup dalam kantong-kantong. Ternyata hadir di Java Tea Festival penambah pengetahuan bahwa ada bermacam jenis teh dan aroma.
Teh yang selama ini kita konsumsi berasal dari tanaman jenis daun Camellia sinensis. Proses pengeringan dan fermentasi yang berbeda menghasilkan hasil akhir teh yang berbeda.
Mari kita simak berbagai jenis teh berikut ini:
Teh Hitam
Teh hitam adalah teh yang paling umum dan populer di dunia. Daun teh dipetik, difermentasi, dan dioksidasi sepenuhnya sebelum dikeringkan. Memiliki cita rasa kuat dan tajam serta kadar kafein yang lebih tinggi dibandingkan jenis teh lainnya.
Teh Hijau
Teh hijau tidak mengalami fermentasi sepenuhnya. Daun teh dipetik dan diolah langsung untuk mencegah oksidasi. Teh hijau dikenal karena kandungan antioksidan tinggi dan memiliki rasa yang lebih ringan daripada teh hitam.
Teh Oolong
Teh oolong mengalami proses fermentasi parsial, di antara teh hitam dan hijau. Memiliki rasa yang kompleks, dengan karakteristik teh hijau dan teh hitam yang seimbang.
Teh Putih
Teh putih dipetik dari tunas muda dan belum mengalami proses oksidasi. Ini adalah jenis teh yang paling ringan dan memiliki rasa lembut dengan kandungan antioksidan yang tinggi.
Teh Puerh
Teh Puerh berasal dari provinsi Yunnan di Tiongkok. Terkenal karena proses pematangannya yang panjang dan fermentasi setelah daun teh dipetik. Terbagi menjadi teh puerh hijau (sheng) dan teh puerh matang (shou).
Teh Herbal
Teh herbal bukan berasal dari tanaman teh (Camellia sinensis). Ini terbuat dari bahan-bahan seperti daun mint, jahe, chamomile, dan lainnya. Tidak mengandung kafein dan memiliki beragam manfaat kesehatan.
Teh Aromatis

Teh aromatis sering disebut juga sebagai teh artisan, merupakan campuran dari jenis teh (biasanya teh hitam atau hijau) dengan tambahan aroma dari bunga, buah, atau rempah-rempah. Contohnya adalah teh jasmine (aroma bunga melati) atau teh earl grey (aroma minyak jeruk bergamot).
Penutup
Perkebunan teh di Indonesia faktanya lebih dari 51 ribu Ha dan 45% berupa perkebunan rakyat. Budaya minum teh secara turun temurun sudah ada di masyarakat kita, walaupun tidak ada ritual khusus acara minum teh seperti halnya di Jepang maupun Tiongkok.
Teh diketahui mengandung senyawa alami yaitu flavonoid. Kandungan ini dibuktikan oleh berbagai penelitian dapat mencegah terjadinya penumpukan kolesterol, lemak, dan zat lainnya di pembuluh darah yang bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
Java Tea Festival merupakan ajang memperkenalkan hasil olahan perkebunan teh yang sudah mengalami peningkatan dalam olahan rasa, kemasan, dan merek.
Saya pun tertarik membeli beberapa sampel yang harganya bervariasi mulai dari Rp10.000,- hingga Rp65.000,- per kemasan.
Teh-teh yang saya beli di Java Tea Festival bisa loh kalian beli di marketplace berikut ini:
Semoga tahun depan digelar lagi Java Tea Festival.
Ternyata ini nama festival aneka jenis teh di jawa, ya. Kirain nama merek teh. Soalnya di Semarang sini ada merek gerai teh Java Tea juga.
Sebagai penggemar teh, mupeng lah liat pameran ini. Kalau ada testernya pasti deh semua dicobain 😀
Maklum minum kopi jantung langsung berdebar2. Teh juga ga kalah enak dan menyegarkan
Semoga tahun depan saya bisa ke Bandung dan hadir di acara ini. Saya lagi suka ngeteh. Tadinya setiap hari ngopi. Sekarang saya ganti dengan teh tanpa gula. Lagi cobain berbagai jenis teh juga.
Yah baru tahu sekarang. Kalau tahu di awal, saya dan suami pasti main ke event ini. Secara, kami berdua menyukai minuman asli dari rempah-rempah tanah air. Suami yang berdarah Sunda, paling suka dengan teh. Selalu tertarik untuk mencoba berbagai jenis teh yang berasal dari tanah kelahirannya.
Kebayang wanginya enak banget nih, saya lewat di lorong teh yanga da di supermarket aja suka banget aromanya, apalagi di festival kayak gini ya.
Tapi saya sejujurnya baru ngeh ternyata teh itu ada beragam banget ya jenisnya 😀
Wah nyesel baru tau. Akhir ini saya sedang bolak balik ke Bandung, jadi bisa mampir.
Akhir-akhir ini kita sedang “diserbu” gaya ngopi, hingga cafe-cafe ngopi bermunculan
Padahal budaya minum teh kayanya lebih tua umurnya ya? Terlihat dari kebiasaan ngeteh di kalangan monarki
Saya akhir-akhir ini juga sedang menikmati teh. Dan mendapati ternyata banyak banget varian teh. Itu baru di sekitar saya lho.
Festival yang sangat menarik terutama buat penggemar teh. Aku jadi kepo dengan teh putih, apakah hasilnya air putih tetep bening setelah dicelupin/dimasukin teh putih?
Scarlett tea hampir bikin aku ngira itu produk skincare Scarlett versi teh :)))
Wah seru sih bisa liat2 teh artisan gini. Bisa icip2 banyak teh ya jadinya 😀
Aku ngikutin salah satu influencer twitter yg suka bahas teh, jd tahu juga kalau ada banyak jenis teh di seluruh Indonesia belum lagi dari luar negeri.
Kira2 kapan ya festivalnya diselenggarakan di Jakarta atau malah udah duluan? Hehe
Semoga next acaranya bisa digelar muter se Jawa Barat nih, jujur cuman tahu teh kemasan aja, ternyata banyak banget, kenapa gak ada budaya minum teh khusus kayak di luar ya pada kaya banget Indonesia
Menarik sekali. Bisa ke festival teh gini jadi banyak pengalaman dan ilmu baru seputar teh. Saya jadi pengen ke sana juga, nyicip satu per satu seperti apa teh yang bisa dicicipin. Hihihi. Kesempatan bagus, kaaan
Setelah beberapa tahun ke belakang kedai kopi bermunculan dan kini kedai teh ikut merambah untuk turut hadir sebagai tempat bersantai di beberapa lokasi tuh, merasa kalau teh pun komoditas yang nggak kalah kece untuk diulas. Seru banget sih bisa mampir ke festival teh begini. Bisa sekalian belajar juga tentang teh yang ternyata ada banyak jenisnya.
Aku tuh penikmat teh sejati, kalau gak ngeteh rasanya ada yang kurang, pusing kepala. Dan memang herannya kalau bikin teh di rumah tuh cita rasanya beda sama kalau beli teh kemasan kotak. Ternyata mungkin ada proses fermentasi itu kali ya jadi bikin beda citarasanya
Kagum banget dengan kekayaan teh Indonesia.
Paling baik menyeduh teh minim pemanis ya.. Jadi tetap sehat. Apalagi teh herbal yang memang ditujukan untuk kesehatan.
Aku suka teh dan aroma nya saat pertama kali seduh. Segar hangat menyenangkan . Aku pertama kali suka teh hijau waktu SMP sampai sekarang kaya berkesan banget. Terus suami juga kebetulan suka minum teh . Dan sekarang aku penasaran sama teh putih kak .
Wah seru nih, jadi bisa cobain berbagai macam jenis teh dari beberapa merk juga
Baru tahu ada teh putih nih, bagaimana rasanya ya?
Wiii menarik banget nih. Saya tinggal di Lawang, Kab Malang. Jarak 30 menitan dari rumah saya ada kebun teh milik PTPN (lupa PTPN berapa). Letaknya berbatasan dengan kecamatan Singosari.
Saya pernah ikut tur ke dalam pabrik untuk melihat bagaimana teh dari daun ditimbang sampai diproses. Ini pun bkin melongo-melongo karena jadi banyak tau hal baru. Menyenangkan sekali.
Pengen banget ke pameran teh nya
Saya jadi ingat waktu ke sini, sempat mencicipi juga beberapa teh yang disajikan. Memang ada banyak sekali varian teh dari yang biasa saya kenal seperti teh melati sampai teh yang ada serehnya ( ini belum pernah saya coba sih). tapi tetap, buat saya pribadi teh melati juaranya sih, hehe. btw saya sempat beli juga teh di booth sebelah panggung, teh melon. seger banget itu.