Menikmati Kemewahan Hotel Meliá Purosani, Yogyakarta

Sebuah undangan untuk acara persiapan purnabakti pegawai diterima oleh suami yang akan digelar di Hotel Meliá Purosani Yogyakarta. Suami mengajar di sebuah perguruan tinggi swasta di Bandung, yang surprisenya untuk acara tersebut harus disertai oleh istri, dan tentu saja saya sambut dengan gembira. Kapan lagi akan stay di sebuah hotel berbintang 5 yang terletak di Yogyakarta.
Sebetulnya rombongan akan berangkat dari kampus naik bus, tetapi kami mempertimbangkan kenyamanan memutuskan berangkat duluan naik kereta api. Risikonya tentu saja harus booking hotel lain dulu semalam sebelumnya.

Sejarah Hotel Meliá Purosani Yogyakarta

peta
peta lokasi

Hotel ini terletak di dekat persimpangan Jalan Suryatmajan dan Jalan Mayor Suryotomo, didirikan pada tahun 1994 oleh Purosani Sri Persada, perusahaan patungan antara PT Suryaraya Idaman dan beberapa perusahaan asing. Sejak dibuka, hotel ini dikelola oleh Meliá Hotels International, sebuah perusahaan penyantunan asal Spanyol.

Menurut beberapa informasi, PT Suryaraya Idaman ini milik konglomerat Wiliam Soerjadjaja yang akan mendirikan hotel bintang 5 di bekas lahan pabrik baja.

Hotel ini dirancang tahun 1991 oleh konsorsium Synergos Associates dan Adhi Moersid dari Atelier 6, dan Hirsch Bedner Associates untuk desain interior dan Duta Cermat Mandiri sebagai penata lansekapnya.
Pembangunan dilaksanakan selama tiga tahun dan sempat mengalami keterlambatan karena masalah pengalihan status penanaman modal dalam negeri menjadi modal asing.

Pembangunan hotel ini akhirnya selesai sekitar September 1994 dan waktu itu hotel berlantai tujuh ini menjadi hotel tertinggi di Yogyakarta.
Kalau kalian cek di OTA, hotel ini memiliki 280 kamar dengan pilihan deluxe, premium, the level guest, junior suite, family connecting, suite, family suite, dan suite presidential the level 2 bedroom.

Harganya antara 1,2juta hingga 7.5juta per malam.

main entrance dan lobby

Pengalaman Menginap di Meliá Purosani Yogyakarta

Seperti yang saya ditulis di awal, kesempatan kami menginap di hotel ini adalah dalam rangka pembekalan untuk persiapan purnabakti pegawai.
Jadi memang harus bersama pasangan sih, karena yang kena imbas kalau pegawai mengalami purnabakti tentu saja pasangannya, kan…

Waktu itu baru banget selesai pandemi, sedangkan suami ada jadwal mengajar online. Seperti kita ketahui, kampus dan sekolah di masa pandemi, kegiatan belajar mengajar semua dilakukan secara daring.
Jadi, ketika kami tiba di hotel, belum bisa check-in. Kami pun titip koper dan diperbolehkan menunggu di lobby. Ada beberapa lobby dengan tema interior yang berbeda dan dipisahkan oleh tangga. Lantainya mengilap dari marmer dengan hiasan ornamen geometri.

Di belakang lobby, di balik jendela kaca yang luas tampak kolam renang di antara rimbunnya taman hotel. Bangku-bangku untuk santai terpasang di tepi kolam renang. Bagi yang hobi berenang, hotel ini cozy dan nyaman memenuhi kebutuhan customer.

Jadi kami izin memakai salah satu meja di selasar untuk mengajar online.
Saya yang tidak ada kegiatan, sudah booking sehari sebelumnya untuk spa.

tempat spa

Spa-nya cukup lengkap, selesai massage, customer bisa langsung berendam di bak air hangat dengan buih busa yang bikin healing kita lengkap.

Setelah check-in, kamar berlantai parket yang kami tempati merupakan tipe deluxe seluas 42 m2, dilengkapi dengan double bed yang lebar, meja kecil dan lampu di kiri kanan tempat tidur.
Backdrop di belakang kepala tempat tidur merupakan ornamen geometris sederhana.

kamar tidur
kamar tidur

Di depan jendela, sofa 2 seat, lalu meja kerja dan kursi yang nyaman. Televisi standar tergantung di dinding.
Di depan pintu masuk terdapat lemari tembok yang dilengkapi dengan minibar, teko listrik, dan kulkas.

Kamar mandi elegan, selain shower juga dilengkapi dengan bathtub dan toiletries.

bathtub dan shower
bathtub dan shower terpisah
view ke kolam renang
view ke kolam renang

Fasilitas di Hotel Meliá Purosani Yogyakarta

Hotel ini juga menyediakan sarana 3 rumah makan (Ching San, El Patio, Soka Lounge), kolam renang, spa, pusat kebugaran, dan 13 ruang pertemuan, termasuk sebuah balai riung yang dapat menampung 700 orang.

Untuk sarapan, ruangan makan terletak di samping lobby melalui selasar di depan restoran Ching San. Kita bisa memilih mau duduk di dalam, teras, atau di tepi taman hotel yang asri. Seperti biasa kalau hotel bintang 5, sarapannya banyak pilihan. Terdiri dari roti-rotian, buffet lengkap, buah, dan pilihan minuman hangat atau jus. Sayang saya tidak memotret berbagai pilihan sarapan tersebut.

sarapan roti
sarapan roti
Menikmati Kemewahan Hotel Meliá Purosani, Yogyakarta
sarapan dekat taman hotel
koridor menuju ruang pertemuan
koridor menuju ruang pertemuan

Pagi hari selepas sarapan, kami diminta berkumpul di salah satu ruang pertemuan untuk mendapatkan pembekalan terutama tentang finansial.
Ada beberapa sesi pembekalan, ada yang berupa pengetahuan finansial, dan peluang bisnis yang bisa dilakukan secara mandiri bila telah pensiun/purnabakti.

Di antara sesi ada berbagai games sebagai ice breaking, apalagi sebagian besar di antara kami, terutama pasangan, baru pertama kali bertemu.
Tidak semua pegawai merupakan pegawai laki-laki, tetapi ada juga pegawai perempuan yang ikut pembekalan.

Pembekalan juga ada yang berupa simulasi dan dilakukan secara berkelompok. Setelahnya ada bermacam games sebagai ice breaking.

games dan simulasi bisnis

Penutup

Menginap di Meliá Purosani Yogyakarta ini merupakan pengalaman tak terlupakan seumur hidup. Boleh dibilang hampir tak pernah menginap di hotel bintang 5, apalagi bayar sendiri. Selain menikmati kemewahannya, saya pun belajar banyak melalui workshop yang diselenggarakan di ruang pertemuan yang fasilitasnya masih bagus, walaupun boleh dibilang hotel ini sudah tua.

Di hari terakhir, suami cukup puas karena bisa menikmati berenang di kolam renang yang bentuknya free form, dilengkapi dengan patung-patung, air terjun dan tanaman hias. Hanya saja karena airnya dingin, berenang tidak bisa lama-lama.

Tinggalkan komentar