Hari menjelang malam kapal phinisi melanjutkan perjalanan setelah Day 1 Naik Kapal Phinisi Jelajah Taman Nasional Komodo. Selama perjalanan kapal berlayar perlahan dan merapat mendekat ke pantai pulau Padar. Waktu itu terang bulan, sehingga kami bisa melihat bentukan pulau Padar dan pulau-pulau di sekitarnya diterangi sinar bulan.
Beberapa kali listrik dari generator mati, sehingga kami terpaksa keluar kamar dan menikmati suasana saat moonrise dan sejuknya angin laut. Hampir semua pulau-pulau diperairan Flores, Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo bentukan pulaunya berupa bebatuan dan padang savana. Jarang terlihat pohon besar.
Keesokan harinya, menurut pengakuan Kapten Kapal, sebetulnya kapal sempat terbawa arus hingga mendekati Pulau Sumbawa.


Daftar Isi
Day 2: Pulau Padar – Pulau Manta – Pulau Kanawa – Labuan Bajo (B/L)
Hari kedua kami jelajah Taman Nasional Komodo ini rute pelayarannya pagi ke Pulau Padar, lalu mampir ke Pulau Manta, menjelang siang menyambangi Pulau Kanawa untuk snorkeling, lalu kembali ke Labuan Bajo.
Pulau Padar


terang bulan selama berlayar dan jalan setapak naik ke bukit padar
Teman-teman punya kan lembar uang kertas limapuluhribuan? Coba cek lembar di baliknya. Nah, gambar di sebelah kiri itu, bukit di Pulau Padar. Supaya bisa mendapatkan sudut sesuai yang ada di uang kertas, kita harus naik terlebih dahulu. Hati-hati naik tangganya, karena sebelah kanan ada jurang.
Waktu itu diputuskan kami shalat subuh terlebih dahulu di kapal, kemudian bergiliran naik sekoci diantar ke pantai Pulau Padar. Turun dari sekoci, menyusuri jalan setapak bertangga naik ke bukit Pulau Padar, untuk melihat matahari terbit.
Walaupun di negeri tropis tiap hari ada matahari, tetapi menanti detik-detik terbit, tuh, tetap stunning.
Sepanjang perjalanan menuju puncak bukit, memang melalui tangga-tangga batu yang harus dilalui hati-hati supaya tidak tergelincir. Sesekali saya berhenti untuk membuat foto, karena setiap sudut berbeda framenya. Di bulan Mei itu belum memasuki musim kemarau, sehingga lereng-lerang bukit masih ada rumput hijau, khas bukit savana.
Apalagi waktu itu juga bulan bulat penuh. Jadi ajaib betul penampakannya, di Barat bulan mulai terbenam tapi masih tampak, sedangkan di Timur matahari mulai terbit. Karena posisi kami di atas Pulau Padar, maka kami bisa menikmati kedua-duanya.
Benar-benar kita harus bersyukur, bisa menikmati kekuasaan Allah swt menciptakan bumi dengan segala isinya.






Pulau Manta
Setelah puas berfoto dan menunggu teman-teman satu demi satu turun dari puncak tertinggi di Pulau Padar, kami turun tangga kayu ke arah pantai.
Hari sudah terang tanah, kira-kira pukul tujuh pagi, kami siap-siap naik lagi sekoci giliran ke kapal.
Di kapal kami siap menikmati hidangan sarapan pagi sambil berlayar menuju ke Pulau Manta.

Pulau Manta sering juga disebut Manta Point adalah gugus karang gosong berpasir pink muda hampir putih. Sama halnya di Pink Beach, warna pink di sini disebabkan oleh pecahan karang berwarna merah. Dinamakan Manta Point karena terdapat habitat ikan pari Manta di sini. Kalau beruntung bisa banget berenang bersama pari.
Sip kaaan…
Salah seorang teman yang memang jago diving memang sudah siap dengan perlengkapan, menyempatkan menyelam dan sempat berfoto bersama pari manta yang jinak.
Sama halnya ketika menyambangi pulau-pulau yang ada di Taman Nasional Komodo, kami bergiliran turun dari kapal naik sekoci untuk dibawa ke pulau atau gugus karang gosong ini.
Pulau Kanawa

Dalam perjalanan kembali ke Labuan Bajo, kapal kami merapat ke pulau Kanawa untuk menikmati keindahan laut dan pantainya. Sama halnya ke pulau-pulau sebelumnya, kami menaiki sekoci supaya bisa turun ke darat.
Kami melalui dermaga kayu untuk menuju pantai, yang di kiri-kanannya bersandar beberapa kapal, sepertinya milik pribadi. Konon kata pemanda yang mendampingi kami, Pulau Kanawa walaupun ada akomodasinya tetapi berstatus private.


Pantainya berpasir putih dan lautnya luar biasa bening. Bagi yang ingin snorkeling, kami dibawa naik ke sekoci menuju ke sebuah anjungan kayu. Sedangkan bagi yang tidak mau snorkeling, bisa duduk-duduk saja di anjungan dan memberi makan ikan yang luar biasa jinak.
Tak membuang kesempatan, saya pun ikut snorkeling, deh. Hanya saja di sekitar Pantai Kanawa ketika snorkeling, arus lautnya lebih kuat daripada ketika snorkeling di Pink Beach.
Pakai selalu life jacketnya ya, temans. Kita tidak tahu arus bawah laut, tanpa sadar kita sudah jauh dari pantai.
Penutup

Setelah puas snorkeling dan bermain bersama ikan, kami pun naik sekoci untuk kembali ke kapal. Matahari sudah tinggi, sudah waktunya kembali ke Labuan Bajo. Kami makan siang di kapal dan sempat mendapat suguhan kudapan sore dari awak kapal merangkap chef.
Selesai sudah rangkaian perjalanan wisata kami di daratan pulau Flores, perairan di utara pulau Flores dan perairan sekitar Labuan Bajo. Total perjalanan bersama teman-teman perempuan seangkatan zaman kuliah ini memakan waktu enam hari, jelajah ke enam kota, dan pindah-pindah hingga empat hotel.
Kami kembali ke hotel Luwansa untuk bermalam semalam lagi, dan besok kembali ke rumah masing-masing di kota asal. Tugas di rumah dan tugas pekerjaan sudah menanti…
