Kelimutu Crater Lakes Ecolodge at Moni

Hotel tempat kami menginap bernama Kelimutu Crater Lakes Ecolodge, sebuah hotel terletak tak jauh dari desa Moni. Teman kami, Kis, motor dari perjalanan ini yang memilihkan hotel tersebut, seluruh peserta manut saja.

Waktu itu dari 21 anggota rombongan, kami sudah berkumpul 20 orang. Masih ada 1 lagi peserta, karena alasan pekerjaan, baru bisa menyusul keesokan harinya. Devi sebagai peserta terakhir akan mendarat di bandara H. Hasan Aroeboesman di Ende, kemudian langsung menyusul ke Danau Kelimutu.

Oleh sebab itu, Kis booking 10 kamar, dan sejak awal di grup WA sudah menjodohkan siapa dengan siapa room matenya.

Kis pun sudah mengontak staf hotel, memberi nama siapa penanggungjawab kunci pada tiap kamar, sehingga tengah malam kami tiba di hotel, langsung dibagi kunci dan menuju kamar masing-masing. Hotelnya sendiri merupakan kompleks cottage sehingga tiap unit atau kelompok kamar saling berjauhan.

Saya sekamar dengan Zuhriati, atau akrab dipanggil Jun. Bergegas saya menuju kamar, meninggalkan teman-teman yang masih berkumpul di lobby hotel dan menunggu koper diturunkan dari bus.

Mau tahu apa yang saya lakukan begitu mendapat menerima kunci kamar hotel? Langsung bergegas ke kamar dengan membawa ransel, membongkar perlengkapan, menuju kamar mandi, dan M.A.N.D.I air panas.

Kalau ditilik ke belakang, kan saya terakhir mandi, malam sebelumnya ketika masih di Bandung.

Koper nanti sajalah belakangan diurus. Dugaan saya benar, hotel dengan nama keren dan terletak di kaki gunung, pastilah ada fasilitas shower air panas. Belum tentu fasilitas yang sama akan saya peroleh di hotel berikutnya. Kamar mandinya berlantai batu, bersih, dilengkapi dengan toiletries dan handuk yang biasa ada di hotel.

Badan segar, kalau istilah bahasa Sunda, langsung cenghar. Semangat datang kembali.

Tinggal meminta bell boy mengantarkan koper ke kamar. Memang koper saya satu-satunya yang tertinggal di lobby.

Kami pun bersiap-siap tidur, setelah sebelumnya menata koper terlebih dahulu. Kis sudah mewanti-wanti, bahwa setelah sarapan kami langsung berangkat ke danau kawah Kelimutu. Oleh sebab itu koper harus langsung dikumpulkan dan siap check-out.

Konsep Hijau dan Pelestarian Lingkungan di Kelimutu Crater Lakes Ecolodge

ecolodge
ecolodge

Keesokan harinya sambil menuju gedung restoran untuk sarapan, barulah saya bisa melihat dengan jelas deretan bangunan di Kelimutu Crater Lakes Ecolodge

Hotel ini dinamakan Kelimutu Crater Lakes Ecolodge karena ternyata menerapkan konsep hijau dan pelestarian lingkungan pada desain hotelnya. Semuanya ada 21 kamar hotel yang terpencar-pencar di beberapa bungalow. Sehingga kesan privacy dan nyaman sangat terasa.

Walaupun dari segi desain hotel ini tampak biasa, tapi cukup unik. Dibangun oleh Meryl Wilson dan Putu Febri, menyediakan tempat yang ideal bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara. Begitu keluar kamar, dari teras hotel tampak nun jauh di sana kaki gunung Kelimutu, dan sawah terbentang, disertai dengan sungai kecil mengalir di antaranya.

Beberapa fasilitas listriknya memanfaatkan energi surya untuk memanaskan air panas di kamar mandi. Kecuali pada beberapa bangunan yang terkena bayang-bayang, barulah memakai energi gas untuk keperluan memanaskan air kamar mandi.

Bukan hanya untuk memanaskan air kamar mandi, sistem panel surya yang memadukan energi surya dan listrik PLN juga dipakai untuk energi listrik lainnya.

Semua air didaur ulang melalui tiga lapis sistem air dan taman untuk mencegah polusi sungai dan mengairi kebun. Air dari sungai ke tangki pengendapan, kemudian dipompa dengan listrik atas bukit. Air minum berasal dari penyaringan air difilter dengan sistem ultraviolet.

Fasilitas Hotel

Intinya, hotel yang baru dibangun tahun 2010 ini berusaha seminimal mungkin menimbulkan pencemaran pada lingkungan, mendaur ulang serta sedapat mungkin menggunakan kembali. Bahkan limbah dapur pun dibuat kompos atau diberikan sebagai pakan ternak.

Kamar-kamar

Terdapat 21 kamar dengan pilihan tempat tidur dobel atau twin. Tipe-tipe kamar tersebut terdiri dari:

Tipe Kamar Dove

Terdapat 5 kamar tipe Dove terletak di atas restoran di lantai dua, dengan pemandangan taman yang rimbun dan sawah di sekitarnya. Dari balkon pribadi, kita dapat menikmati cahaya pagi atau bersantai dalam suasana tenang pondok. Dengan hanya lima kamar di area ini, akan menikmati privasi ekstra—sehingga ideal untuk pasangan atau tamu yang mencari ketenangan di alam.

kamar merpati
tipe kamar dove

Tipe Kamar Sunbird

Terdapat 5 kamar tipe Sunbird, berupa bungalow beratap jerami dan detail kayu pintu dan furniture. Tempat tidur besar yang nyaman. Sedangkan kamar mandi berlantai batu. Di depan pintu terdapat teras yang luas agak mirip balkon, sehingga menjadi tempat bersantai menikmati pemandangan hutan dan suara alam yang menenangkan.

room mate
bareng room mate

Tipe Kamar Eagle

Terdapat 11 Kamar Eagle menawarkan tempat peristirahatan yang luas dan menghadap taman, terletak di pusat area ecolodge yang rimbun.
Kamar Eagle terdiri dari 4 bungalow berbentuk duplex (tiap bungalow ada 2 unit kamar, teras bergabung) dan 1 logde dengan 3 kamar.

Fasilitas Lain

  • Extra bed if required
  • Western bathrooms with hot water
  • Towels and soap
  • Mosquito net
  • Balcony and chairs
  • Safe box
  • Drinking water
  • Full breakfast
  • Laundry
  • Restaurant-special traditional feasts
  • Bar
  • Terrace and gardens
  • Office
  • Shop
  • Tour information
  • Vehicle for airport service
  • Accommodation for 3 guides and drivers.

Penutup

Walaupun kami hanya menginap satu malam di Kelimutu Crater Lakes Ecolodge, merupakan pengalaman berkesan. Semula kami akan menuju ke Danau Kawah Tiga Warna di Kelimutu untuk melihat sunrise, akhirnya dibatalkan. Perjalanan jauh sebelumnya, rasanya badan masih lelah.

Akhirnya kami menikmati sarapan pagi dan santai-santai terlebih dahulu, kemudian check-out dan melanjutkan perjalanan ke Danau Kawah Tiga Warna di Kelimutu kemudian ke kota Ende.

Tinggalkan komentar