Jalan-jalan ke suatu kota, daerah, atau negara, pastinya ingin juga mencicipi kuliner setempat, kan ya… Merupakan pengalaman tersendiri bagi orang-orang yang memang ingin eksplor kuliner yang berbeda seperti di daerah asal.
Kalau saya mendengar kata kota Semarang dan membayangkan kulinernya, pertama adalah lumpia, bandeng presto, lontong Cap Go Meh, tahu pong, soto ayam, sop ikan, dan banyak lagi. Nah, di mana aja nih, kita bisa mencicipi kuliner khas Semarang favorit ini?
Soto Seger
Pertama kali saya nyicipin soto seger waktu menyambangi Kota Lama Semarang. Kebetulan kami menginap di sebuah hotel di seberang rumah makan soto seger ini. Soto Seger berada di Jalan Letjen Suprapto Nomor 57, Tj. Mas, Semarang Utara, Kota Semarang. Buka dari pukul 06.30-22.00 WIB.
Dinamakan soto seger, karena kuahnya bening tidak bersantan. Kita bisa memilih soto campur, artinya soto dan nasi dicampur. Atau soto dengan nasi terpisah. Pilihannya ada soto ayam atau soto daging. Buat saya, soto doang sudah cukup kenyang sih untuk sarapan, apalagi isinya suwiran ayam atau potongan daging, dan mi hun. Kalian bisa menambahkan condiment berupa sate jerohan, sate telur puyuh, dan aneka gorengan.
Terakhir makan soto seger ini pas sebelum kami jelajah Lawang Sewu. Kira-kira 500 meter dari pintu gerbang masuk, di pinggir jalan pertigaan di samping gedung, ada soto seger. Kami pun menyempatkan mampir dulu sarapan. Saya lupa harganya…kayaknya saking murahnya, jadi engga dicatat. Sama halnya di kawasan Kota Lama Semarang, kuahnya pun bening, ada pilihan soto ayam atau daging, campur nasi atau pisah, dan sepiring condiment.


soto seger di belakang Lawang Sewu, sumber: hani
Tahu Pong Semarang
Tahu Pong konon berasal dari tahu yang kopong. Kopong berasal dari bahasa Jawa yang artinya kosong atau tanpa isi. Sehingga disebut dengan tahu pong alias tahu kopong. Bisa juga berasal dari kata péng, yang dalam dialek Hokkian berbunyi “phong” yang berarti menggelembung.
Tahu pong memang memiliki tekstur yang berbeda dengan tahu biasa. Bila digoreng, tahu pong bisa menggembung, bagian dalamnya berongga, kulitnya tipis dan kering.
Nah, kalau ke Semarang, kami langganan jajan Tahu Pong Semarang, street food di Jalan Depok Semarang, tak jauh dari persimpangan dengan jalan Gajah Mada.
Tetapi terakhir ke sana, zonk, Tahu Pong-nya engga ada. Entah tutup, atau kebetulan waktu itu engga buka.
Cara penyajian Tahu Pong ini, bisa ada pilihan dengan telur rebus goreng, gimbal udang (mirip bakwan udang) dan disiram kecap, petis, dan bawang, serta dilengkapi irisan mentimun dan acar lobak segar.
Karena merupakan menu khas Semarang, banyak sih resto atau street food yang menyediakan kuliner Tahu Pong ini. Kalau di internet ada juga di Jalan Gajah Mada Nomor 63B, Kembangsari, Semarang, Jawa Tengah.
Lumpia Semarang
Menurut asal-usul kuliner, Lumpia Semarang ternyata diperkenalkan oleh seorang pedagang Tionghoa bernama Tjoa Thay Joe, dalam bahasa Hokkien disebut lun-pia. Sejenis makanan berupa camilan berbentuk gulungan yang terbuat dari kulit tipis yang diisi dengan berbagai bahan, yaitu: rebung, daging (ayam, udang, babi), dan telur. Makanan ini disajikan dalam dua cara, digoreng hingga renyah atau basah artinya tidak/belum digoreng.
Saya baru tahu juga, bahwa sejak tahun 2014, lumpia Semarang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. Makanan ini tidak hanya populer di Semarang tetapi juga dikenal di berbagai daerah lain di Indonesia.
Pada suatu waktu saya dan suami ke Semarang, mendapat cerita dari driver taxi online yang kami pesan, katanya semua lumpia di Semarang, asalnya dari Gang Lombok.
Kata si Kokoh ini (kebetulan drivernya Tionghoa yang nyambi jadi driver), toko-toko brand lumpia yang menyebar di seantero Semarang itu turunannya lumpia Gang Lombok.
Lalu dia gibah deh. Ada lumpia yang sekarang lagi viral yaitu Lunpia Cik Me Me, itu dulu suami istri. Lalu mereka berpisah, suami tetap menjalankan bisnis lumpia semula, sedangkan Cik Me Me ini brand-nya Lumpia Semarang Halal.
Buat Muslimin yang harus pilih-pilih kuliner halalan-toyiban informasi ini patut dicatat dong.
Kami pun menyempatkan sih sebelum pulang, mampir ke Lunpia Cik Me Me, beli buat oleh-oleh. Alamatnya di Jl. Gajahmada No.107, Miroto, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah 50135.
Bandeng Presto
Sama halnya lumpia, bandeng presto juga sering dijadikan oleh-oleh khas dari Semarang. Oleh-oleh ini berupa ikan bandeng utuh yang dimasak menggunakan panci Presto hingga durinya lunak.
Konon sejarahnya bandeng presto berawal dari Hanna Budimulya, seorang pengusaha dari Juwana, Pati, Jawa Tengah. Pada tahun 1977, Hanna Budimulya menemukan ide untuk melunakkan duri ikan bandeng dengan menggunakan panci presto.
Sekarang bandeng presto lebih dikenal sebagai oleh-oleh kuliner khas Semarang. Kalian bisa mendapatkan berbagai brand yang menjual bandeng dalam bentuk kemasan vakum. Jujur saya sendiri kurang tahu, yang mana brand yang asli, atau brand yang mana paling enak.
Penutup
Banyak kuliner khas Semarang favorit yang merupakan perpaduan kuliner Jawa, Tionghoa, dan Belanda, sehingga menciptakan kuliner merupakan ciri khas Semarang. Selain camilan dan oleh-oleh, hidangan utama yang cukup terkenal adalah Lontong Cap Go Meh.
Lontong Cap Go Meh (Lonthong cap go mèh) konon adalah masakan adaptasi peranakan Tionghoa Indonesia terhadap masakan Indonesia, tepatnya masakan Jawa. Hidangan ini terdiri dari lontong yang disajikan dengan opor ayam, sayur lodeh, sambal goreng hati, acar, telur pindang, abon sapi, bubuk koya, sambal, dan kerupuk.
Tetapi saya malah kalau ke Semarang belum nyicipin Lontong Cap Go Meh asli Semarang, seringnya malah makannya di Bandung.
Masih ada sih kuliner lain yang kami dapatkan pas jalan pagi mencari sarapan atau jelajah Kota Lama Semarang. Misalnya Bubur Ayam dan Misoa Ayam yang endez banget, adanya pagi hari di Jl. Erlangga Barat 7, Pleburan, Kec. Semarang Sel., Kota Semarang, Jawa Tengah 50241. Lalu Sup Ikan Pak Untung di Jl. Singosari II No.22, Pleburan, Kec. Semarang Sel., Kota Semarang. Kalian juga bisa menikmati pizza lezat dan gellato di Kota Lama Semarang.


Sup Ikan Pak Untung, sumber: hani


spesial bubur ayam dan misoa ayam, sumber: hani


gellato seberang soto seger Kota Lama & pizza di Spiegel, sumber: hani
Teman-teman dari Semarang, bisa deh share kuliner apa lagi yang ada di Semarang…